Sekecil Apapun Kebahagiaan mari kita rayakan dengan ngopi!!!!!

Sabtu, 20 Desember 2014

Berdo'a Dan Berusaha


Tak mengapa kau tidak percaya pada kekuatan doa. Siapa tahu kau lebih hebat daripada Allah. Hanya saja, satu hal yang perlu kau tahu tentang doa. Berlaku rumus, selain berdoa, manusia harus berusaha. Sedangkan rumus Allah merupakan keniscayaan yang mutlak. Dia berfirman,"Berdoalah, niscaya Kukabulkan (Q.S. Al Mu'min: 60)." 

   Manusia perlu berusaha untuk mewujudkan doa, Allah tidak perlu berusaha untuk mengabulkan doa. Sekali pun percaya pada kekuatan usaha, manusia takkan pernah bisa mewujudkan doanya. Sekali pun tanpa usaha, Allah selalu berhasil mengabulkan doa sehingga menjadi nyata. Nah, pilihan ada di tanganmu, itu pun jika kau diizinkanNya memilih.

   Akankah kau menggunakan rumus manusia dengan mengandalkan kekuatan usaha di atas kekuatan doa, atau kau gunakan rumus Allah yang otomatis berhasil: berdoalah niscaya Kukabulkan, tentukanlah sikap. Rasulullah Muhammad SAW bersabda,"Ad-du'a mukhu 'l-'ibadah. Doa adalah otak atau saripati ibadah." Dan, ibadah adalah tindakan berserah atau kerelaan untuk mengabdi kepada Tuhan.

   Sekarang, marilah bertanya kepada diri sendiri: sudahkah aku berserah? Sudahkah aku mengabdi dengan tulus ikhlas? Masihkah aku bersifat tamak dan bersikap menuntut imbalan atas ibadah dan amalku? Masihkah aku menjadikan pahala dan surga sebagai kendaraan dan tujuan? Ataukah memang bagiku keridhaan Allah adalah satu-satunya harapan?

   Satu doa melebihi seribu usaha, jika kita meyakininya. Yang menjadi persoalan adalah kita tidak percaya. Kita tidak benar-benar percaya. Padahal, doa seorang manusia yang mengimani "Laa hawla wa laa quwwata illa bi 'l-laahi 'l-'aliyyi 'l-'adziim" lebih menggetarkan semesta raya daripada usaha seribu manusia yang merasa paling hebat, dan merasa lebih hebat lagi setelah bersatu dan bekerjasama.

   Maka, setiapkali berdoa, yakin dan berprasangka baiklah betapa mudah bagi Allah untuk mengabulkannya. Dan, satu hal terpenting: selalu bersiap-siaplah dikabulkan doamu. Seringkali manusia yang berdoa tak siap doanya dikabulkan dalam waktu dekat, apalagi dalam tempo seketika. Seringkali manusia gagal mengatasi guncangan jiwa ketika doanya dikabulkan Allah. 

   Dia menjadi lupa dan lalai. Dia menjadi merasa usahanyalah yang membuat keinginannya tercapai. Bukan karena terkabulnya doa. Padahal, bagaimana pun berusaha, bukan manusia yang menentukan hasilnya. Manusia berada di wilayah proses dan takkan pernah melebihi itu. Kita takkan bisa melewati batas itu. Sedangkan Allah berada di wilayah hasil. Buatlah rencana, dan ketahuilah bahwa, menurut Q.S. At Thariq," Dan Aku pun membuat rencana yang sebenar-benarnya," dan rencana Allah itulah yang berlaku.

   Rasul SAW bersabda,"Afdhalu 'd-du'a al hamdu li 'l-laahi rabbi 'l-'aalamiin. Sebaik-baik doa ialah berterimakasih memuji Allah, Pengatur Alam Semesta." Cukup bagiku Allah sebagai Pemimpin dan Penolong. Tak apa-apa kau tidak berdoa dan memilih jalan hidup seolah-olah kaulah penentu segala hal dalam perjalananmu. Namun, ketika kau kehilangan arah, yakinlah bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan pasti kembali kepadaNya. 

By: Gus Candra